Dewasa
adalah berpikir sebelum bertindak dan berpikir sebelum memasukkan sesuatu
kedalam hati.
Kita sering mendengar
kata dewasa. Apa arti sesungguhnya dari dewasa? Agar mudah memahaminya, silakan
perhatikan contoh contoh disekitar Anda.
Inti dari dewasa adalah bias mencerna dari ”dalam ke luar” dan
sebaliknya dari “luuar ke dalam”. Contoh dari dalam ke luar: orang yang
berpikir sebelum melakukan sesuatu. Boleh engga, bener engga. Contoh dari luar
ke dalam: orang yang tidak menyaring dan mencerna apa yang akan dilakukan atau
dikatakan. Info dari luar langsung masuk. Contoh, ketika di fitnah. Kalau tidak
dewasa kita akan membalasnya. Lain halnya kalau disikapi secara dewasa, fitnah
itu tidak akan masuk kehati, tindakan yang akan dilakukan dicern dulu melalui
pikiran. “Ah, orangnya memang begitu, mungkin dia lagi banyak masalah. Mungkin
dengan orang lain juga begitu, saya juga pernah salah”. Jadi ada proses
berpikir. Proses berpikir ini yang menjadikan orang tidak sakit hati. Nah,
inilah kedewasaan. Input dari luar harus dicerna dulu menjadi realitas internal
yang sesungguhnya tidak ada distoris. Jangan sampai apa yang ada di luar
dipersepsikan berbeda dengan kita. Itulah realita eksternal versus realita
internal
Sumber:
Pemulihan Jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar