Nama : Tuti Nurjanah
NPM : 27211201
Kelas : 3EB22
1.
Penalaran Deduktif
Penalaran adalah suatu
proses berpikir dimana didalam proses berpikir tersebut sangat bertolak
belakang dari pengamatan indera yang dapat mehghasilkan suatu konsep dan
pengertian.
Didalam penalaran
terdapat metode yaitu metode deduktif.Metode deduktif merupakan suatu prosedur
dimana yang menerapkan suatu peristiwa atau hal-hal yang umum dimana telah
diketahui atau diyakini dan berakhir pada suatu kesimpulan yang bersifat lebih
khusus.
Penarikan simpulan secara deduktif
ini ada dua:
1)
Penarikan simpulan langsung
Simpulan langsung
diperoleh dari satu premis untuk mengahasilkan pernyataan-pernyataan baru.
Contoh:
Beberapa prajurit adalah
gagah berani. (premis)
Beberapa yang gagah
berani adalah prajurit.
2)
Penarikan simpulan tidak langsung
Penarikan simpulan tidak
langsung memerlukan dua premis. Penarikan simpulan tidak langsung ini ada silogisme dan entimem.
v Silogisme
Silogisme adalah
penarikan simpulan melalui dua premis (premis umum dan premis khusus) guna
menurunkan premis baru (simpulan). Jadi dalam silogisme terdapat tiga premis.
Dapat dirumuskan menjadi :
PU : semua A → B
PK : C → A
S :
C = B
Contoh:
PU : Semua pemilik mobil
wajib membayar pajak
PK : Pajak Budiman memiliki
sebuah mobil
S : Pak Budimana wajib membayar pajak
a.1. Silogisme Kategorial
Silogisme yang semua
proposisinya merupakan kategorial.Proposisi yang mendukung silogisme disebut
dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang
termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi
subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah
(middle term).
Contoh:
Semua
tumbuhan membutuhkan air
Bunga
mawar adalah tumbuhan
v Bunga mawar membutuhkan air
a.2. Silogisme Salah Nalar
Dalam suatu argumentasi kita harus
berhati-hati menggunakan penalaran pada silogisme. Jika kita tidak
berhati-hati, dapat ditimbulkan kesalahan pada waktu menarik simpulan.
Dapat dirumuskan menjadi:
PK : A = B
PU : A = D
S
: D = B (?)
Contoh:
PK : Adit diterima sebagai mahasiswa
UI
PU : Adit remaja yang taat beribadah
S
: Remaja yang taat beribadah diterima sebagai mahasiswa UI ?
v Entimem
Dalam percakapan
sehari-hari, suatu silogisme sering diperpendek yakni tanpa menyebutkan premis
umum yaitu langsung saja diketengahkan simpulan dengan premis khusus sebagai
penyebabnya.
Bentuk silogisme yang
diperpendek dinamakan entimem (enthymeme).
Rumus
|
Contoh:
Silogisme
PU : semua A = B
Pemimpin yang jujur tidak ingin melakukan korupsi
PK : C = A
Pak Nendy pemimpin yang jujur
K
: C = B
Pak Nendy tidak ingin melakukan
korupsi
Entimem
v Pak Nendy tidak ingin melakukan
korupsi karena ia pemimpin yang jujur
Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar