Nama : Tuti Nurjanah
NPM : 27211201
Kelas : 3EB22
Resensi
Pengertian
Resensi
Resensi diartikan
sebagai pertimbangan atau pembicaraan tentang buku dan sebagainya. Secara garis
besar resensi diartikan sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah
hasil karya baik itu berupa buku, novel, maupun film dengan cara memaparkan
data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap karya tersebut.
I.Identitas
Buku
Judul :
Ketika Cinta Bertasbih 1
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika Basmalah
Tahun terbit :
2007
Dimensi : 20,5cm x 13,5cm
Tebal :
414 halaman
II.Sinopsis
Ketika
Cinta Bertasbih 1
Novel ini menceritakan tiga sosok anak muda yang
sedang menuntut ilmu disebuah perguruan Tinggi, Yaitu Universitas Al-Azhar Di
Cairo, yang didalam perjalanan menuntut ilmu itu mereka banyak menghadapi
konflik, khususnya didalam mencari jodoh, mereka adalah : Anna Altafunnisa,
Khairul Azzam, dan Furqan Andi Hasan, serta banyak peran pendukungnya lainnya.
Anna
Altafunnisa adalah anak dari seorang kiai ternama disebuah pesantren termahsyur
di Desa Wangen yakni, Kiai Lutfi. Ia tumbuh dan besar dengan akhlak dan budi
pekerti yang baik, ditambah lagi dengan paras yang cantik dan menawan, sehingga
banyak mahasiswa Al- Azhar yang suka dan menaruh perhatian padanya termasuk
diantara mereka Azzam dan Fuqran, serta laki-laki yang kenal dengan Anna di
Indonesia, khususnya para santri dari pada pesantren Wangen.
Saat
Anna kembali ke Indonesia, karena ia mendapat kesempatan untuk membuat
penelitian dalam penyelesaiaan tesisnya, saat itulah Ayah nya meminta pada Anna
agar memilih salah satu lamaran-lamaran yang telah datang pada nya, yang selama
ini banyak lamaran yang datang dan banyak juga yang ditolaknya. Saat itu
ayahnya mengatakan satu lamaran yang datang dari orang yang sangat dikenalnya
Yaitu M. Ilyas, sedangkan yang datang langsung pada Anna Yaitu Fuqran Andi
Haswan, yang melamarnya melalui ustadz Mujab.
Dalam kebimbangannya memilih
antara Ilyas dan Furqan, ada seorang lelaki yang sebenarnya yang telah memikat
hatinya dan diharapkannya bertemu kembali. Ia bertemu baru pertama kali dan
waktu itu Ia bertemu di Cairo, yang dikenal olehnya dengan nama Abdullah alias
Azzam, seorang penjual bakso dan tempe sekaligus Mahasiswa di Universitas Al-
Azhar, Cairo. Berhubungan lamaran yang datang hanya dari Ilyas dan Furqan, dan
harus dipilih salah satu dari mereka secepatnya, maka Ia memilih Furqan yang
seorang lulusan S2 di Cairo dan sedang mengambil S3 nya, terlebih lagi karena
Ia tahu lebih dekat siapa Furqan, dan tidak memilih Ilyas, karena kurang dapat
menjaga pandangannya terhadap wanita.
Setelah terikat dengan Furqan tanpa diduga Ia bertemu kembali dengan
orang yang pernah memikat hatinya, Azzam,dan yang sekarang ada di Indonesia,
dan tanpa disadarinya Ia telah mengenal baik keluarga Azzam yang memang tinggal
di Indonesia. Harapan yang telah disimpannya untuk Azzam telah terhalang dan
harus dilupakan/ dihapus dari hidupnya karena Ia juga sudah memiliki Furqan
sebagai calon suaminya, ternyata bagi Azzam yang juga menyimpan rasa yang sama
pada Anna saat di Cairo harus rela melupakan Anna.
Pernikahyan Anna dan Furqan berlangsung dan mereka hidup dengan baik.
Begitu juga pada Azzam, setelah Anna menikah, ibunya menyuruh agar Ia segera
mencari pasangan hidup, dan Azzam pun mencari pendampingnya. Banyak wanita yang
sudah dilamarnya, tapi selalu ada saja yang tidak cocok untuk dirinya, hingga
suatu saat lamaran diterima seorang wanita dan hampir terjadi akad, harus
terputus karena suatu kecelakaan yang menyebabkan Ibunya meninggal dan Ia
lumpuh untuk beberpa waktu yang cukup lama.
Selam 6 bulan Anna dan Furqan dalam kehidupannya yang baik saja, dan
saat itu juga hubungan mereka retak, Furqan menceritakan pada Anna bahwasanya
dia sudah tidak perjaka lagi sebelum menikah dengan Anna dan dipastika terkena
HIV dan karena itu juga Ia tidak pernah menyentuh Anna, sehingga akhirnya Ia
terpaksa memberi kebebasan untuk Anna (cerai).
Kembalilah Anna pada orang tuanya,. Azzam yang lumpuh setelah kecelakaan
itu telah sembuh seperti semula, Ia mendatangi kiai Lutfi mohon bantuan
mencarikan jodoh yang tepat sesuai permintaan Ibunya dulu. Kiai Lutfi lalu
menceritakan seorang wanita yang dicerai suaminya karena suatu hal dan wanita
itu masih perawan, yang diharapkan kiai Lutfi sendiri agar dapat diterima
Azzam. Tanpa disadari Azzam Ia menerima tawaran Kiai Lutfi, agar menerima
wanita itu menjadi istrinya, Azzam sangat senang begitu tahu kalau wanita yang
diceritakan itu adalah orang yang pernah dicintainya yaitu Anna Althafunnisa,
begitu juga sebaliknya Anna sangat senang karena Ia juga menjadi istri dari
orang yang dulu sangat diharapkannya, atau cinta pertamanya.
Setelah sebulan pernikahan Anna dengan Azzam, tiba-tiba Furqan kembali
menghubungi Anna dan membawa rujukan, dan Ia menceritakan bahwa Ia tidak
terkena HIV. Tapi semua sudah terjadi Anna dan Azzam sudah bahagia, dan mereka
mendoakan agar Furqan menemukan pasangan hidup yang cocok untuk nya.
III.
Unsur-unsur Novel
1.
Unsur
Intrinsik
a. Tema
Tema
dalam novel ini “ Perjuangan hidup untuk menggapai kebahagian”
b. Tokoh
·
Khairul Azzam
·
Anna Althafunnisa
·
Ayatul Husna
·
Muhammad Iilyas
·
Furqan Andi Hasan
·
Ibu Azzam
·
Kiai Lutfi
c. Karakter
·
Khairul Azzam
Seorang
pemuda yang sederhana, kreatif, mampu menyelasaikan masalah, pantang menyerah
dan bertanggung jawab terhadap keluarga dan atas setiap perbuatannya dan
menjadi suami dari Anna Althafunnisa.
·
Anna Althafunnisa
Seorang
gadis yang sederhana, selain cantik dan pintarnya dia juga budi pekerti yang
baik.
·
Ayatul Husna
Gadis
yang sangat menyayangi keluarganya dan menjadi perantara yang mempertemukan
Anna dengan Azzam ketika di Indonesia.
·
Furqan Andi Hasan
Seorang pemuda yang ramah,glamour,
intelek.
·
Kiai Lutfi
Seorang
ayah yang sangat bertanggung jawab atas perbuatannya dan dapat menjadi panutan
bagi masyarakat.
d. Latar
Dalam
novel ini tempat yang dipakai penulis untuk mengisi ceritanya terletak di
Cairo, di Desa Kartasura , Desa Wangen Jawa
e. Alur
Dalam
novel ini menggunakan alur maju, yaitu jalan cerita atau peristiwa yang
diceritkan bersifat kronoogis atau secara runtut cerita dimulai dari tahap
aawal (penyituasian, pengenalan,pemunculan,konflik), tengah (konflik
meningkat,klimaks), dan akhir (penyelesaian).
f. Gaya
Bahasa
Dalam
novel ini menggunakan gaya bahasa atau teknik cara pengarang mengungkapkan
didalam ceritanya dengan memilih bahasa yang indah dan menarik. Bahasa yang
indah dan menarik dapat berupa ungkapan dan peribahasa.
g. Sudut
Pandang
Dalanm
novel ini memakai kata ganti orang ketiga karena dalam penceritaan penulis
menggunakan kata dia.
h. Amanat
Setiap
ada kemauan pasti ada jalan.Railah cita-cita setinggi mungkin berjuanglah
dengan kemampuan kita dan Jadikan kehidupan ini sebagai tantangan bagi kita
semua.
2.
Unsur-unsur
Ekstrinsik
a. Budaya
Novel
ini penuh dengan keadaan yang mewah disekitar Negara Cairo Mesin
b. Sosial
Kehidupan
seorang pemuda yang hidup mandiri disuatu Negara Cairo Mesir yang serba kekurangan tetapi
memiliki tekad yang tinggi untuk meraih cita-citanya.
c. Bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam novel ini mudah dimengerti oleh masyarakat walaupun ada
kata-kata yang tidak dapat dipahami juga oleh masyarakat tertentu karena bahasa
yang digunakan yaitu bahasa arab.
d. Ekonomi
Kehidupannya
sederhana tetapi Azam mempunyai tekad yang tinggi untuk terus meraih cita-cita
nya dengan berjualan tempe di Cairo Mesir.
e. Agama
Novel
ini sangat menganut kepada ajaran agama islam
f. Politik
Didalam
novel ini mengandung politik keagamaan seorang kiyai yang menjadi ulama besar
di Cairo Mesir.
IV.Penilain terhadap
Novel
Kelebihan
·
Novel ini menghadirkan kisah percintaan
bukan sekedar terhadap lawan jenis tapi jauh mengungkapkan kecintaan terhadap
Allah.
·
Salah satu novel pembangun jiwa yang
penuh akan makna
·
Alur cerita yang mudah dimengerti
Kekurangan
o
Untuk novel dengan pengarang yang sama
dan konsep yang sama pula,latar yang dipilih kurang variatif.
Manfaat
Novel ini dapat
memberikan semangat pada jiwa untuk lebih bersyukur atas segala nikmat yang
diberikan Allah swt. Selain itu novel ini penuh dengan ilmu pengetahuan yang
akan memperluas wawasan kita terhadap dunia.
V. PENUTUP
a. Kesimpulan
Kita dapat mengambil
pelajaran bahwa bagaimana pun hidup yang kita jalani harus disyukuri karena itu
adalah nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Kita dapat mengetahui arti
perjuangan hidup untuk meraih cita-cita yang tinggi dan dengan tekad yang yakin
bahwa kita bias. Banyak sekali pelajaran yang dapat kita teladani dari Novel
tersebut seperti keagamaan,moral,cinta pertama yang indah,ketegaran hidup,bahkan
makna sebuah takdir yang tidak bisa kita tebak. Selain itu dapat mencontoh
tokoh-tokoh yang dapat diteladani seperti tokoh-tokoh manusia sederhana jujur,
tulus, gigih, giat, penuh dedikasi, ulet, sabar, tawakal, dan sebagainya.
b. Saran
Diharapkan mencari ilmu
dijadikan tujuan hidup yang harus diutamakan agar terciptanya potensi unggul
dan memperjuangkan cita-citanya.
Sumber
:
Novel "Ketika Cinta Bertasbih 1"
Novel "Ketika Cinta Bertasbih 1"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar