Senin, 30 September 2013

TULISAN 1 BAHASA INDONESIA - PENALARAN DEDUKTIF


Nama : Tuti Nurjanah
NPM  : 27211201
Kelas : 3EB22


1.      Penalaran Deduktif
Penalaran adalah suatu proses berpikir dimana didalam proses berpikir tersebut sangat bertolak belakang dari pengamatan indera yang dapat mehghasilkan suatu konsep dan pengertian.
Didalam penalaran terdapat metode yaitu metode deduktif.Metode deduktif merupakan suatu prosedur dimana yang menerapkan suatu peristiwa atau hal-hal yang umum dimana telah diketahui atau diyakini dan berakhir pada suatu kesimpulan yang bersifat lebih khusus.
Penarikan simpulan secara deduktif ini ada dua:
1)      Penarikan simpulan langsung
Simpulan langsung diperoleh dari satu premis untuk mengahasilkan pernyataan-pernyataan baru.
Contoh:
Beberapa prajurit adalah gagah berani. (premis)
Beberapa yang gagah berani adalah prajurit.

2)      Penarikan simpulan tidak langsung
Penarikan simpulan tidak langsung memerlukan dua premis. Penarikan simpulan tidak langsung ini ada silogisme dan entimem.
v  Silogisme
Silogisme adalah penarikan simpulan melalui dua premis (premis umum dan premis khusus) guna menurunkan premis baru (simpulan). Jadi dalam silogisme terdapat tiga premis.
Dapat dirumuskan menjadi :
PU : semua  A → B
PK :         C → A
S  :         C = B
Contoh:
PU : Semua pemilik mobil wajib membayar pajak
PK : Pajak Budiman memiliki sebuah mobil
S  : Pak Budimana wajib membayar pajak
a.1. Silogisme Kategorial
Silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial.Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
                                    Contoh:
                                    Semua tumbuhan membutuhkan air
                                    Bunga mawar adalah tumbuhan
v  Bunga mawar membutuhkan air

a.2. Silogisme Salah Nalar
   Dalam suatu argumentasi kita harus berhati-hati menggunakan penalaran pada silogisme. Jika kita tidak berhati-hati, dapat ditimbulkan kesalahan pada waktu menarik simpulan.
Dapat dirumuskan menjadi:
PK : A = B
PU : A = D
S  : D = B (?)
Contoh:
PK : Adit diterima sebagai mahasiswa UI
PU : Adit remaja yang taat beribadah
S  : Remaja yang taat beribadah diterima sebagai mahasiswa UI ?

v  Entimem
Dalam percakapan sehari-hari, suatu silogisme sering diperpendek yakni tanpa menyebutkan premis umum yaitu langsung saja diketengahkan simpulan dengan premis khusus sebagai penyebabnya.
Bentuk silogisme yang diperpendek dinamakan entimem (enthymeme).
Rumus
entimem: C =B karena C → A

 
                                                                       

Contoh:
Silogisme
PU : semua A = B
Pemimpin yang jujur tidak ingin melakukan korupsi
PK :   C = A
Pak Nendy pemimpin yang jujur
K  :     C = B
Pak Nendy tidak ingin melakukan korupsi
                            Entimem
v  Pak Nendy tidak ingin melakukan korupsi karena ia pemimpin yang jujur

       Sumber
                           
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran






Tidak ada komentar:

Posting Komentar