Alkisah disebuah desa yang jauh dari kota, terdapat sebuah keluarga terpandang yang tinggal disana. Keluarga tersebut terdiri dari sepasang suami istri dan anak tunggalnya. Sang suami adalah petani terkaya didesa itu, namun walaupun dia begitu kaya tapi orangnya sangatlah dermawan, dia selalu memberikan derma kepada orang yang kurang mampu, begitu juga sang istri. Namun sayang, anak tunggal yang telah berusia 18 tahun itu, sangat lah manja, dan memiliki sifat yang dibenci orangtuanya, yaitu suka meremehkan orang lain.
Setiap bulannya sang suami istri selalu mengumpuli pengemis-pengemis untuk dibagikan beras hasil panen, melihat hal tersebut, sang anak sangatlah kesal melihat pengemis yang berbondong-bondong datang kerumah nya untuk mendapatkan beras tersebut.
“Pengemis bodoh, taunya hanya meminta-minta saja, lebih baik kalian mati saja, daripada kalian selalu menyusahkan orang tua saya saja” sahut anak tersebut
Mendengar kata-kata dari anak tersebut, para pengemis hanya mampu mengelus-ngelus dada dengan perasaan yang sangat sedih
Pada suatu hari sang anak berjalan-jalan disekitar rumahnya, tanpa disadari semakin lama dia semakin jauh berjalan hingga berada didalam hutan, dan dia pun tersesat. Sang anak yang mulai panik, mulai berteriak-teriak minta tolong sehingga suaranya membangunkan harimau yang sedang tidur.Dengan marah harimau tersebut mendekati anak tersebut, dan berusaha untuk memakannya.Harimau tersebut mendekatinya dan hendak menerkamnya. Dalam waktu yang bersamaan, segerombolan pengemis melemparkan batu dan kayu ke arah harimau tersebut, sehingga membuat harimau itu mengurungkan niatnya, dan melarikan diri.
Melihat gerombolan pengemis yang ternyata adalah pengemis yang selalu diberikan derma oleh orang tuanya, sang anak pun malu. Karena selama ini selalu meremehkan pengemis-pengemis tersebut.
“Terima kasih atas bantuannya, kalian telah menyelamatkan nyawa ku” kata anak tersebut
“Syukurlah kamu tidak apa-apa, sesungguhnya manusia diciptakan untuk saling menolong” sahut pengemis yang paling tua
“Dengarlah anak muda, siapapun dia, bagaimanapun status dia, jangan perna meremehkan orang lain, karena mungkin saja suatu saat dia akan menjadi penyelamat diri mu” sambung pengemis tersebut
“Syukurlah kamu tidak apa-apa, sesungguhnya manusia diciptakan untuk saling menolong” sahut pengemis yang paling tua
“Dengarlah anak muda, siapapun dia, bagaimanapun status dia, jangan perna meremehkan orang lain, karena mungkin saja suatu saat dia akan menjadi penyelamat diri mu” sambung pengemis tersebut
Mendengar kata-kata tersebut, anak tersebut pun menyadari kesalahannya, dan berjanji akan selalu untuk menghargai orang sekecil apapun status orang tersebut.
~Cerita diatas sering terjadi dikehidupan sekarang, manusia selalu menbedakan-bedakan dirinya dengan orang lain, hanya dari segi materi, status, jabatan dan hal-hal yang bersifat duniawi dan keegoisan semata. Ada baiknya kita selalu menghargai setiap orang, siapapun dia, apapun status dia, karena setiap manusia pasti punya kelebihan dan kekurangannya. Tidak ada yang sempurna didunia ini. dan tidak ada seseorang yang terlahir hanya memiliki segi negatifnya saja. Hargai lah setiap orang seperti kita menghargai diri kita sendiri!!”
di kutip dari : topmotivasi.com